Monday, May 8, 2017

Jangan Terlalu Berharap Pada Orang Lain Karena Hanya Akan Memperburuk Kehidupan

Jangan terlalu berharap pada orang lain karena hanya akan memperburuk kehidupan kita - Yang saya maksud orang lain disini bukanlah keluarga, karena keluarga jelas bukan orang lain. Namun orang lain yang saya maksud bisa saja pacar, teman, sahabat, rekan bisnis, pegawai, maupun sekedar kenalan, intinya bukan satu lingkup keluarga.

Jika anda membaca judul artikel ini pastinya sudah sangat jelas dengan bahasan yang akan saya sampaikan. Kemungkinan beberapa dari anda juga sudah menyadarinya, hanya saja masih ragu-ragu dengan keputusan yang akan diambil. Karena takutnya nanti malah menjadi orang yang individualisme dan akhirnya bisa mengacuhkan orang lain. Justru sebaliknya, jika anda ragu-ragu dalam memutuskannya pada akhirnya individualisme dan rasa acuh itu yang akan terjadi.

Kata 'terlalu' bisa diartikan dengan 'berlebihan', kata berlebihan sendiri sangat erat hubungannya dengan efek negatif. Sehingga hal-hal yang berbau berlebihan hanya akan membunuh diri anda sendiri layaknya peribahasa "hidup segan mati tak mau". Walau begitu tak ada salahnya apabila anda berharap dengan janji atau pujian orang lain, tapi jangan terlalu atau berlebihan memasukkannya ke dalam pikiran anda.

Terlalu Berharap Dengan Orang Lain

Dampak negatif terlalu berharap dengan orang lain / seseorang

1. Saya pernah mendengar atau anda pun juga tentang kalimat "jangan terlalu mencintai orang lain karena suatu hari kita malah akan berbalik membencinya". Kalimat tersebut benar adanya, saya selalu mendapati hal ini ketika melihat orang statusnya sudah lama menikah. Mungkin dulunya saat pacaran kehidupan mereka begitu indah, sampai-sampai mereka beranggapan bahwa dunia ini hanya milik mereka berdua dan orang lain hanya numpang. Sampai akhirnya mereka menikah, tahun-tahun yang dilalui begitu cepatnya dan puncaknya mengalami degradasi rasa cinta terhadap pasangan.

Sungguh ironi memang. Namun hal ini tak hanya berlaku di Indonesia saja, di luar negeri pun juga cukup banyak kasusnya. Hingga banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk bercerai dan menikah lagi dengan orang lain. Inilah salah satu kejadian yang akan terjadi apabila kita terlalu atau berlebihan dalam menanggapi dan menjalani sesuatu.

2. Terlalu banyak berharap juga akan membuat kita menjadi seorang pendendam. Dendam dengan sesorang yang katanya mau memberikan sesuatu namun pada waktu yang dijanjkan tidak kunjung ada sampai bertahun-tahun kemudian. Sampai akhirnya kita bersumpah jika bertemu lagi dengan orang itu maka lebih baik menjauhinya dan tidak akan mau menolong jika orang itu datang meminta bantuan.

3. Selain kedua hal diatas (degradasi cinta dan dendam) terlalu berharap juga akan membuat diri kita menjadi manusia individualis dan acuh terhadap orang sekitar akibat sakit hati yang mendalam. Orang lain mau ngapain, jungkir balik, atau ada maling di rumah tetangga, cuek-cuek saja asalkan tidak mengganggu kehidupan kita.

4. Munculnya sifat curiga yang begitu besar yang mengakibatkan hidup menjadi tidak tenang. Dalam otak akan selalu mengisyaratkan kewaspadaan yang tak terkomando, "jangan-jangan nanti saya ditipu", "jangan-jangan saya diapa-apain", dan kecurigaan lainnya. Karena merasa bertemu orang lain sama halnya dengan phobia, sehingga anda mengunci diri anda rapat-rapat di rumah dan tak mau bersosial di luar keluarga.

Nah, itulah 4 dampak buruk yang dapat anda alami apabila terlalu berharap pada orang lain atau seseorang. Intinya, terlalu berharap itu tidaklah baik untuk diri maupun orang sekitar. Saya himbau kepada anda untuk selalu berharap kepada TUHAN saja, walau memang TUHAN adalah sosok yang ghaib tapi Insya ALLAH anda akan mendapatkan dari apa yang anda harapkan. Namun tentunya untuk mendapatkan sesuatu dari TUHAN anda tidak bisa berdoa dan diam saja, anda juga harus selalu berusaha dan bersosialisasi dengan orang lain karena ini sudah standarisasi yang TUHAN firmankan ke dalam kitab suci.

Ibarat menarik paku dari beton anda tak bisa melepaskannya hanya dengan tangan kosong, anda perlu alat bantuan lain untuk melepasnya. Dan alat bantu itu adalah keluarga dan orang lain, sehingga anda tak perlu takut untuk berjalan dan hidup di dunia ini asalkan anda juga peduli dengan mereka. Intinya, saling sadar diri, tenggang rasa, dan tak perlu komando untuk menolong. Serta jangan berlebihan dalam menyikapi maupun melakukan sesuatu, gunakan otak anda. GOD Bless You!

Sekian yang dapat saya sampaikan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat, Amin! Terimakasih telah berkunjung. Akhir kata salam Ngeblog Asyikk \^o^/
Disqus Comments