Selamat pagi sobat Review Anime Indonesia. Dikesempatan kali ini saya akan mereview Live Action dari anime ReLife. Animenya sendiri sudah saya review kalian bisa lihat disini. Inti ceritanya masih sama hanya saja, ada beberapa adegan yang berbeda.
Live Action ReLIFE Slice of Life, Romance, School |
Sinopsis Live Action ReLIFE :
Masih sama seperti animenya, menceritakan seorang NEET yaitu Kaizaki Arata pemuda yang berumur 27 tahun. Arata selalu gagal dalam mengikuti wawancara kerja di karenakan keluarnya dia dari tempat kerjanya saat dia baru kerja 3 bulan.
Sampai suatu hari ketika pulang dari minum dengan temannya dia di pertemukan dengan seorang pemuda bernama Yoake Ryo seorang pengawas dari Laboratorium ReLIFE. Yoake menawarkan Arata kerja sama sebagai objek percobaan ReLIFE dengan cara kembali kemasa SMA.
Arata awalnya menolak namun Yoake keras kepala dan memasukan pil ReLIFE kedalam saku jas Arata. Sampai di pagi harinya Arata Panik dengan perubahan di wajahnya yang kembali menjadi muda dan ternyata dia sudah meminum Pil pemberian Yoake tanpa sadar. Arata pun akhirnya menyetujui kerja sama dengan Yoake.
Dan inilah awal mula cerita Arata yang kembali menjadi murid kelas 3 SMA. Arata yang ingin menjadi bayang - bayang saja ternyata tidak bisa karena dia tidak bisa untuk tidak ikut campur terhadap orang di sekitarnya (Hishiro Chizuru, Ooga Kazuomi, Kariu Rena).
Review Live Action ReLIFE :
Jalan cerita untuk Live Action ini agak beda sama Animenya, walaupun ada beberapa bagian yang sama namun di Live Action ReLIFE entah kenapa jalannya lebih ke menuju ke romance. Lalu ada juga dimana Onoya tidak dikasih tau hubungan dengan Yoake seperti di Anime, atau memang di Live Action ini Onoya memang bukan dari ReLIFE ? saya pun tidak tau.
Ada sesuatu yang kurang yaitu permasalahan Kariu di team Volly. Permasalahan ini sama sekali gak disentuh, hanya menampilkan kariu yang bermain Volly udah itu doang. Padahal nih menurut saya permasalahan ini juga inti dari permasalahan Chizuru.
Ada sesuatu yang kurang yaitu permasalahan Kariu di team Volly. Permasalahan ini sama sekali gak disentuh, hanya menampilkan kariu yang bermain Volly udah itu doang. Padahal nih menurut saya permasalahan ini juga inti dari permasalahan Chizuru.
Lalu ada hal yang Awkward bangat, ketika si Ooga nembak Kariu pas waktu hujan - hujan, asli itu gak ada manis - manisnya bangat. Dan disini cerita yang gak ada di anime tapi ada di live action adalah pernyataan cinta Arata ke Chizuru begitupun sebaliknya. Namun yang saya suka dari Live Action Ini adalah Endingnya, dimana Arata bertemu dengan Chizuru ketika sudah menjadi guru SMA.
Pemeran dari Live Action ini cukup baik, Taishi Nakagawa sukses membawakan peran sebagai seorang Kaizaki Arata. Yuna Taira juga cukup bagus memainkan peran sebagai Hishiro Chizuru, tapi entah kenapa chizuru disini selalu natap ke bawah, padahal di anime Chizuru bukan seorang pemalu, hanya saja orang yang sulit berkomunikasi.
Elaiza Ikeda juga berhasil memerankan seorang Kariu Rena, tidak hanya menambah kesan canti namun sifat malu - malu Rena yang di perankan Ikeda terlihat sangat manis. Mahiro Takasugi juga berhasil memerankan seorang Ooga Kazuomi yaitu orang yang baik dan juga bodoh dalam hal cinta.
Sae Okazaki nah entah kenapa Sae cocok bangat sama peran Onoya, sifat manis dan juga ceria dari Onoya berhasil di perankan sangat baik oleh Sae sedangkan Yudai Chiba tak kalah baik dalam memerankan tokoh Yoake.
Ok untuk musik di anime ini cuma satu yang bikin saya ketagihan yaitu lagu dari Sonoko Inoue yang berjudul Sakura, nadanya enak dan maknanya juga dalem, terus bagian ngerap nya juga bagus anjier bikin kesan yang bagus kelagunya.
Masih seperti anime, banyak banget pesan yang bisa di ambil dari Live Action ini seperti, rasa iri yang akan membuat usaha keras kita sia - sia saja. Cara menghadapi pandangan orang yang tidak suka dengan kita atau juga tentang pentinnya berubah untuk menjadi orang yang lebih baik.
Tak Akan Terlupakan, ya Arata tak akan lupa dengan teman - temannya dan juga kenangan yang mereka buat sewaktu berada di sekolah, begitupun sebaliknya walaupun sosok Arata terlupakan tapi perkataanya masih terbekas di hati teman - temannya.
Sae Okazaki nah entah kenapa Sae cocok bangat sama peran Onoya, sifat manis dan juga ceria dari Onoya berhasil di perankan sangat baik oleh Sae sedangkan Yudai Chiba tak kalah baik dalam memerankan tokoh Yoake.
Ok untuk musik di anime ini cuma satu yang bikin saya ketagihan yaitu lagu dari Sonoko Inoue yang berjudul Sakura, nadanya enak dan maknanya juga dalem, terus bagian ngerap nya juga bagus anjier bikin kesan yang bagus kelagunya.
Masih seperti anime, banyak banget pesan yang bisa di ambil dari Live Action ini seperti, rasa iri yang akan membuat usaha keras kita sia - sia saja. Cara menghadapi pandangan orang yang tidak suka dengan kita atau juga tentang pentinnya berubah untuk menjadi orang yang lebih baik.
Tak Akan Terlupakan, ya Arata tak akan lupa dengan teman - temannya dan juga kenangan yang mereka buat sewaktu berada di sekolah, begitupun sebaliknya walaupun sosok Arata terlupakan tapi perkataanya masih terbekas di hati teman - temannya.