Hmm... Bukan berarti saya ini sok tau, hanya saja kalau hasil pemikiran saya ini tidak menyalahi aturan ALLAH.
Oke lanjut ke topik.
Pertanyaan teman saya itu seperti ini,
Jika kita tidak memiliki harta melimpah, atau hanya orang biasa, setidaknya cukup untuk hidup sehari-hari, atau bahkan orang miskin yang tak cukup untuk membeli makanan. Apakah iya kita wajib bersedekah? Padahal kondisi ekonomi kita kritis, tak punya uang untuk diberikan. Lha untuk mencukupi dirinya dan keluarganya saja pakai uang hasil hutang. Menurutmu bagaimana?"
Kemudian saya berpikir dulu untuk mencari jawaban yang pas. Saat berpikir saya malah teringat sama kerja bakti di kampung saya, dimana setiap satu keluarga wajib mendatangkan perwakilan untuk bantu bergotong royong (kecuali jika ada urusan mendesak). Jawaban saya atas pertanyaan teman saya,
Memberi sedekah itu tak harus menunggu kaya atau harus punya duit dahulu. Karena yang paling penting dalam sedekah itu adalah rasa senang. Jadi, bukan barangnya, bukan wujudnya, dan bukan jumlahnya yang dianggap penting, melainkan rasa senang itu lah yang paling penting. Jika kamu memberi sepotong roti terhadap pengemis tua yang kelaparan, pengemis itu pasti sangat senang. Dimana kamu mau rela berbagi kepada orang yang membutuhkan tanpa pernah berharap menerima imbalan sepersen pun dari siapapun. Masa iya minta persenan dari pengemis, kan jatuhnya malah lucu? LOL. Dan nantinya, biarkan ALLAH yang akan menggantikan sepotong roti itu. Malahan, kita bisa diberi lebih oleh ALLAH melebihi sepotong roti itu.
Lho kok bukan Ikhlas ya? Kok malah Senang?
Iya dong, kalau kamu saja nggak senang, masa bisa ikhlas? Coba kamu pikirkan kembali tentang arti rasa ikhlas. Kita rela karena senang, kita biasa melakukan karena senang, dan kita suka karena kita senang. Jadi, kamu harus senang dulu baru bisa merasakan ikhlas.
Coba kamu ingat kembali ketika di kampung kita mengadakan kerja bakti, apa iya semuanya mengeluarkan uang? Tidak kan. Ada yang keluar dengan membawa cangkulnya, ada yang bawa sabit, ada yang bawa badan saja, dan ada yang memberikan kue serta minuman. Itu tadi juga salah satu bentuk sedekah lho. Sekali lagi, bersedekah itu tidak dipandang dari barang, wujud, atau jumlahnya, akan tetapi rasa senang yang kemudian menghasilkan keikhlasan pada hati kita.
Janganlah kamu terlalu muluk-muluk mengartikan sebuah kata sedekah. Kalau punyamu hanya teh, ya berikan saja teh, jangan kamu paksa untuk memberikan seseorang itu sirup atau jus. Kalau kamu punyanya hanya seribu perak, ya berikan saja seribu perakmu, bukannya malah hutang uang kepada tetangga atau bahkan rentenir untuk bisa memberikan uang sepuluh ribu. Kalau kamu hanya punya tenaga saja, ya gunakan saja badanmu itu, entah gotong-gotong batu bata atau bantu sapu-sapu sampah yang berserakan.
Jadi intinya, sedekah itu adalah salah satu perintah ALLAH yang paling simpel dilakukan, pokoknya mudah banget, dan gak perlu pakai acara gengsi-gengsian segala. Punyamu hanya ini ya berikan yang ini, punyamu hanya itu ya berikan yang itu. Nggak usah banyak mikir, nggak perlu banyak basa-basi, dan ragu-ragu, karena nilai terbaiknya atau kuncinya itu ada pada rasa senangnya kamu melakukan sesuatu yang pada akhirnya menjadikan IKHLASnya diri kita. Kalau nggak ikhlas ya sama aja bohong dong, mau kamu kasih berapa milyar pun untuk menyumbang sebuah masjid tapi nggak ridho atau nggak rela, dan malah jatuhnya Riya' serta Sombong apabila diungkit-ungkit terus atas sumbanganmu, ya sia-sia saja, percuma! Yang ada malah ALLAH tidak akan menghitung besarnya sumbanganmu sebagai pahala, malah cenderung jadi dosa. Naudzubillah deh.
Nah, sekarang kamu tau kan apa itu sedekah?
Pokoknya, bersedekah itu tidak perlu menunggu kita harus kaya dulu, yang penting adalah kita senang terus IKHLAS. Kalau sudah ikhlas, biarkan ALLAH yang nantinya akan membalas atau memberi ganjaran rezeki kepadamu. Ada sebuah pepatah islam yang bunyinya,
Bersedekahlah dan jangan sampai tangan kirimu tauatau yang paling ekstrem adalah
Bersedekahlah dan jangan sampai ALLAH tauPadahal jelas-jelas ALLAH tau semua apa yang manusia lakukan, tau semua atas gerak-gerik kita, isi hati kita, dan pikiran-pikiran kita. Pepatah itu mengisyaratkan bahwa, sodaqoh itu harus ikhlas, tak boleh diungkit-ungkit kembali atau diceritakan kepada siapapun (kecuali kalau sedekahnya lewat badan amal atau sedang zakat), tak boleh mengharapkan kembalian dari orang lain bahkan mengharap kembalian dari ALLAH, karena ALLAH juga bakal sadar diri kok, masa iya ada kaumnya yang sudah berbuat baik sesuai perintahNYA malah DIA dzolimi, kan malah aneh. Jadi, tenang saja ya guys, ALLAH ada dimanapun dan nggak akan menipumu. 😊
Jika ditanya soal ada tidaknya manfaat dalam sedekah, sangat jelas bahwa sedekah itu sangat bermanfaat untuk diri kita maupun orang lain.
Oh iya, jika anda mau berdonasi apa saja anda bisa menyalurkannya melalui komunitas PMIA (Pejuang Muda Indonesia) sebelumnya bernama SAS (Sedekah Apa Saja). Komunitas sosial ini sudah berjalan 1 tahun yang di prakarsai oleh Ratih Kartika Sari di Jogja. Dengan mengusung jargon "Bergerak, Berbagi, dan Menginpirasi". Selengkapnya anda bisa mengunjungi situsnya di Pejuang Muda Indonesia.
Semoga yang sedikit ini dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan anda selama ini mengenai bab sedekah.
Kurangnya saya mohon maaf. Terimakasih atas kunjungannya. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/