Thursday, December 15, 2016

Jangan Berhenti Berbagi Ilmu dan Pengetahuan

Ada sebuah kalimat sindiran yang mungkin pernah anda dengar,
Orang pelit kuburannya sempit
Walau beberapa dari anda tak peduli dengan kalimat tersebut, tapi kalau anda benar-benar pelit ternyata kejadian itu sungguh-sungguh akan terjadi menimpa diri anda walau sudah naik haji sekalipun. Dan kejadian ini juga pernah dishare di buku HIDAYAH (saya lupa tahun terbitnya) dan cerita orang tua saya dimana ada mayit yang ketika dikubur harus dibengkokkan dulu kaki maupun kepalanya agar bisa masuk ke liang lahat yang padahal ukuran kuburan sudah dibentuk sesuai standar 2x1 meter. Naudzubillah deh.


membuat menulis konten blog artikel

Artikel ini sengaja dibuat setelah saya membaca postingan sebuah akun facebook milik blogger sepuh ******. Beliau menulis di berandanya yang intinya sebagai berikut:
Ada orang baru di approve pertemanan. Setelah di approve kemudian malah tanya ini itu lewat PM. Itu yang membuat seorang mastah atau orang yang sudah lama berkecimpung di dunia blogging jadi malas untuk unjuk gigi dan bahkan cenderung menjadi senyap. Bukannya pelit, tapi kita juga punya kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan untuk menjawab pertanyaan anda satu persatu.

Saya juga sempat membagikan post tersebut di akun FB pribadi saya, walau belum komentar juga sih. Namun akhirnya saya hapus agar tidak menimbulkan kericuhan, haha. Sebenarnya saya sedikit menyayangkan sikap beliau jika itu benar-benar dilakukan. Karena saya yakin bahwa ilmu yang bermanfaat jika dibagikan dengan ikhlas maka di akhirat pun masih tetap menambah pahala dan mengurangi dosa-dosa kita, apapun kesibukan anda. Saya berikan sebuah hadistnya:
Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.'' (HR Muslim)

Apalagi bagi saya beliau termasuk seorang blogger yang sudah disegani oleh para blogger-blogger lama maupun blogger baru karena kepandaiannya dalam optimasi dan mendatangkan uang dari aktivitas blogging. Jadi, mubadzir jika angka pamor kebaikannya malah menjadi menurun dimata blogger lain maupun TUHAN.


Introspeksi Diri

Saya yakin beberapa dari anda mendapat ilmu SEO tersebut juga karena bantuan atau kebaikan orang lain, entah lewat situs, postingan facebook, e-book, atau jalur lainnya. Setidaknya kita wajib sadar diri, makanya jangan berhenti untuk membagikan ilmu yang telah anda dapatkan dari orang lain.

introspeksi diri menyesal penyesalan

Tapi jika ilmu itu asalnya dari diri anda sendiri entah hasil riset, eksperimen, atau keberuntungan, anda pun juga harus membagikannya. Dengan alasan bahwa, "Kita di dunia ini tidak bisa hidup sendiri, ada suatu saat kelak kita akan membutuhkan bantuan orang lain. Hal kecilnya seperti memandikan, mendoakan, dan menguburkan jasad kita karena roh sudah melepaskan diri dari si jasad alias meninggal dunia". Seandainya kita pelit banyak orang yang akan menjauhi diri kita, akhirnya tak ada satu orang pun yang bersedia mengurus proses pemakaman kita kelak.


Bagaimana menyikapi pertanyaan-pertanyaan orang yang banyak tanya?

Mungkin anda merasa sebal jika diberi pertanyaan mendasar yang mungkin juga sudah tersedia di sebuah situs lewat googling. Jujur saya pun begitu, bahkan yang bertanya banyak dan bahasannya juga itu-itu saja.

banyak tanya marah kesal

Lalu bagaimana cara saya mensiasatinya, supaya tak ada lagi pertanyaan yang sama untuk ditanyakan kembali?

Ketika ada pertanyaan yang sama digulirkan pada saya, saya akan memberikan sebuah link yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Malahan link itu asalnya dari artikel yang sudah saya buat, lumayan kan? Jika belum saya buat maka akan saya jawab nantinya setelah artikel itu saya publish.

Namun apabila mereka tidak berhenti bertanya, maka saya akan tegas untuk mengatakan, "Sebenarnya sih ada jawabannya, coba silakan googling dulu dengan keyword bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Nah kalau bingung silakan tanyakan mana yang membingungkan". Seperti itulah jawaban saya kepada mereka. Mudah kan? Asal anda jangan emosi mah apapun gampang dilakukan. Kalau sudah bawa-bawa emosi mau mikir saja susah apalagi mau jawab.


Saya akui anda punya pandangan dan cara menyikapi yang berbeda dengan saya. Yang perlu anda tahu bahwa, kalau kita pelit maka suatu hari kita juga akan diberi kesulitan yang bahkan lebih sulit dan untuk menjawabnya kita juga harus bertanya. Masa iya, maunya tanya mulu tapi kalau ditanya balik nggak mau jawab / pelit, ya nggak konsekuen dong!


Manfaat yang dapat kita peroleh apabila mau berbagi

berbagi bagi memberi

Perlu anda tahu! Menyebarkan ilmu dampaknya juga balik lagi ke diri kita sendiri, minimal balik lagi ke keturunan kita. Misal, kita sudah tiada. Nah, ada salah satu cucu kita yang juga fokus bekecimpung dalam SEO suatu hari kebingungan dan kemudian bertanya, entah di forum maupun grup. Ternyata, ada seseorang yang tau bahwa yang tanya adalah cucu anda, otomatis orang tersebut akan membantu cucu anda. Tuh, enak kan kalau mau berbagi? Nggak rugi juga kan? Malah efeknya selalu menyalur gitu ilmu yang sudah kita bagikan dan otomatis menambah pahala kita walau kita sudah tiada. Kita senang, mereka pun juga ikut bahagia 😃


Kesimpulan

Ya sudah, sekarang anda harusnya tau bagaimana caranya bersikap bukan? Nggak perlu merasa ragu-ragu lagi kalau mau nyebar benih kebaikan. Mantap jiwa deh! Kalau punya kesibukan yang lain lebih baik anda jujur saja, tak perlu buat status di media sosial. Takutnya malah anda akan dicap tidak ikhlas dalam memberikan ilmu. Jika tidak ingin ditanya-tanya diam adalah jalan yang terbaik dan jangan mengumbar-umbar sejago apapun anda dalam memiliki skill / keterampilan.


Sekian dari saya. Semoga yang sedikit ini dapat merubah pola pikir anda dari yang tidak baik menjadi baik. Dan kedepannya kita tak takut lagi untuk mati. Terimakasih telah berkunjung. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/
Disqus Comments