Media sosial diciptakan untuk menguatkan silaturahmi. Namun dalam perjalanan, para pengguna menyalahgunakannya untuk ajang pamer. Anda bisa membuktikannya sendiri.
Suatu hari si Bambang posting di grup blogger mengenai pendapatan google adsensenya yang bisa tembus 5 juta per bulan. Isi postingannya berupa gambar penghasilan home google adsense dan sedikit caption, "Ini hanya untuk penyemangat kawan-kawan blogger semua".
Tiba-tiba Bowo berkomentar, tulisannya, "cie pamer".
Entah setan apa yang menempel sehingga membuat Bambang tiba-tiba membalas komentar Bowo, "cie iri, sirik tanda tak mampu".
Saya yang melihat balasan komentar itu malah merasa lucu dan gregetan juga. Akhirnya saya post saja kejadian itu dalam postingan ini tanpa menyebut aktor aslinya.
Kenapa saya bisa bilang bahwa Bambang orangnya sombong? Karena dia show off tanpa memberi tutorial, ciri-ciri orang riya. Sedekah saja lho nggak pakai acara show off? Ditambah dengan balasan komentarnya pada Anton. Kalau mau niat mau menyemangati, jangan buat postingan. Waktu ada yang tanya saja baru anda beri tahu. Atau buat saja postingan pendapatan anda pada blog pribadi, dan jangan dishare ke media sosial. Itu jalan terbaik.
Kenapa saya bilang Anton iri? Karena dalam caption Bambang tidak ada kata-kata pamer atau "ini bukan pamer". Namun kenapa Anton memberikan komentar "pamer" pada Bambang? Dalam sebuh kasus, komentar Anton terindikasi iri dan mau provokator. Harusnya kalau nggak iri, lebih baik diam saja. Atau mengucapkan selamat pada si Bambang.
Jadi, dari kasus Bambang dan Anton, anda mau pilih jadi siapa?