Setiap orang memiliki penggemar, percaya atau tidak memang itu kenyataannya. Hanya saja kita yang tidak pernah menyadari adanya penggemar tersebut.
Kenapa saya menulis artikel ini? Alasan menulis artikel ini supaya kalian menjadi percaya diri dengan kehadiran haters di dalam menjalani kehidupan.
Saya menyadari bahwa ada kerugian dan keuntungan dengan adanya haters.
Kerugiannya, akan banyak hinaan dan bully-an yang kita terima sehingga membuat telinga dan hati kita menjadi panas. Namun, ada tapi nya... Tapi jika kita mau ikhlas dan berpikir positif mengenai hinaan dan cacian mereka, sebenarnya itu adalah keuntungan atau manfaat yang kita dapatkan dengan adanya haters.
Kenyataannya, kita telah mendapat pengikut atau penggemar yang selalu memberi tahu dan menasehati segala bentuk kesalahan serta kekurangan kita. Segala hinaan dan cercaan dari para haters menjadi sarana atau sinyal positif bagi kita untuk menjadi orang yang lebih baik.
Memang benar sih, terkadang ada juga berita buruk yang tidak sesuai faktanya, alias gosip yang dibuat para haters. Lagi-lagi ada tapi nya lho ... Tapi mau bagaimanapun, ini lah yang namanya hidup.
Setiap kehidupan ada manis dan pahitnya, ibarat seperti kopi diberi gula. Andai hidup enak terus, kapan kita bisa dewasa? Karena hanya orang dewasa yang paham mana itu yang harus dijauhi dan mana itu yang harus dilakukan. Kalau belum dewasa, apa-apa pasti serba dilanggar.
Ingat hlo! Dewasa itu bukan dilihat dari umur saja, melainkan juga dilihat dari pengalaman, sikap, pola pikir, dan perasaan. Sebaik apapun fisik atau derajat kita, belum tentu juga kita dianggap dewasa. Karena itu, cobalah selalu berikhtiar.
TUHAN memiliki sebuah rencana yang tentunya bermanfaat untuk kita sendiri. Salah satu tanda bahwa Tuhan menyayangi kita yaitu dengan memberikan cobaan. Semakin kita bersabar dengan cobaan, semakin besar pula hadiah yang TUHAN berikan kepada kita. Entah hadiah itu berupa harta, kehidupan yang bahagia, keluarga yang bersahaja, puncak kepopuleran, atau menikmati surga yang telah DIA janjikan yang tertuang di dalam kitab suci. Apapun itu, percayalah bahwa TUHAN selalu mengawasi keberadaan, perbuatan, sikap, pemikiran, atau ucapan kita dimana dan kapan saja.
Dengan apa yang telah saya sampaikan di atas, semoga kita menjadi percaya diri dengan adanya haters di dalam menjalani kehidupan.
Jangan balik menghina atau membully para haters kita. Karena tanpa keberadaan mereka, kita tidak akan pernah sadar mengenai keburukan atau kesalahan yang kita lakukan di dalam berucap, berpikir, dan berbuat selama ini.
Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Akhir kata, salam Ngeblog Asyikk \^o^/